0 komentar

POP ART

A.    PENGERTIAN 

Menurut Oxford Dictionary, dari kepanjangan kata Popular Art, yang kemudian di singkat menjadi “Pop Art”. Pop Art adalah seni yang didasarkan oleh budaya popular modern, karena adanya komentar-komentar kritis atau ironis pada seni tradisional.

Lalu, menurut Collins Dictionary. Pop Art adalah suatu gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari budaya populer dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah.

Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, Pop Art adalah salah satu jenis seni yang dimulai pada tahun 1960 dan memakai gambar dan objek dari kehidupan nyata (real).

 B.     SEJARAH
          Pop art berasal dari kata Popular art. Pop art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dan lain-lain. Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada tahun 1950an dan 1960-an. Yang juga berkaitan dengan globalisasi musik pop dan budaya-budaya kaum muda (teenagers) yang dibawa oleh Elvis Presley dan The Beatles. Pop Art adalah suatu seni yang terkadang abstrak, menyenangkan dan berlawanan dengan pembuatan seni artistik pada umumnya.
            Sebelum pop art ada, seni adalah milik orang-orang kaya, pintar, media, dan para seniman itu sendiri. Mereka menerjemahkan keindahan sesuai dengan teori-teori ideal mereka yang cenderung filosofis dan rumit. Lalu lahirlah abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita perlu berpikir dan mencerna. Dengan mengambil ciri khas desain iklan dan komik.
         Kemudian, Roy Lichtenstein dan kawan-kawan berusaha mengubah keadaan ini dengan membuat seni dapat lebih dipahami oleh semua orang dari berbagai kalangan. Roy Lichtenstein juga salah satu tokoh Pop Art yang terkenal.  Hal ini ditunjukkan oleh lukisan-lukisan komik-stripnya. Gadis tenggelam tahun 1963, adalah salah satu karyanya yang lebih dikenal dan merupakan contoh yang baik untuk fitur desain. Lukisan ini hadir dengan garis tebal, warna-warna berani, dan gelembung pikiran.
          Salah satu bentuk awal desain Pop art adalah karya dari Richard Hamilton, John Mchale dan John Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul ” Just What is it that makes today’s homes so different, so appealing?. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber. Sehingga, Pop Art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah budaya rendah atau kalangan bawah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam.
            Pop art ini pertama berkembang pada pertengahan 1950an di Inggris dan pada akhir 1950an di Amerika Serikat. Artis-artis pop pada jaman itu hanya mementingkan gambaran-gambarannya diBillboards, lukisan, pengiklanan majalah atau produk. Lalu Lawrence Alloway seorang kurator menggunakan  istilah budaya popular di dalam esai nya yang berjudul “The Arts and Mass Media”. Alloway adalah salah seorang pengkritik yang mempertahankan Pop Art sebagai sebuah bentuk seni yang sah.
Pop Art adalah reaksi kepada ide-ide dominan lukisan abstrak. Pop Art menggunakan tokoh popular untuk menentang kebudayaan kumpulan elit dalam seni, menekankan elemen-elemen yang tidak menarik atau pertunjukkan seni yang tidak bernilai dalam sebuah kebudayaan. Pop Art mensasarkan kepada penonton yang luas dan pop art merupakan bentuk perluasan subjek seni yang berasal dari (kemasan) desainer grafik kemasan, tanda, billboard dan iklan.
            Pop art pertama kali dipopularkan oleh Andy Warhol dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis Hollywood seperti Marilyn Monroe atau Elvis Presley dengan silk screen dan menggunakan warna-warna komplementer. Hasilnya wajah-wajah artis tersebut muncul dengan warna-warna yang unik dan berbeda dari aslinya. Karya-karya seperti ini biasanya diproduksi untuk cover-cover album atau poster pertunjukan musik dan  kemudian berkembang untuk poster-poster sosial sampai poster komersil.
         Gaya desain ini berlangsung sekitar pertengahan tahun 1960an sampai 1970an. Karena pengaruh pop art dalam desain maka terdapat upaya untuk mengangkat kembali unsur-unsur tradisional amerika. seperti teknik pewarnaan datar atau blok dan outline pada komik. sedangkan yang berkaitan dengan sisi tradisional adalah seperti tipe huruf, ornamen tradisional serta mengangkat kembali gaya art deco dan art nouveau, atau sering disebut juga dengan revivalism.
          Pada perkembangannya, Pop Art telah berubah menjadi sebuah cabang seni visual baru yang memiliki ciri khas unik. Seperti penggunaan objek sehari-hari sebagai tema utamanya (papan iklan, lampu, tokoh politik, penyanyi pop dan lain sebagainya). Dan desain Pop Art tidak hanya di tuangkan dalam media cetak, sablon kaos, aksesoris motor, tetapi digunakan juga untuk mempercantik rumah, untuk bagian luar maupun dalam. Seperti bangunan dengan banyak cat berwarna berani, model sofa atau kursi yang unik. Hal ini juga merupakan salah satu dari berbagai perkembangan seni desain Pop Art.

 C.    TOKOH
a.      Tokoh Pop Art di Dunia

Richard Hamilton (1922-2011)
Lahir: 24 Februari 1922
Meninggal: 13 September 2011
Tokoh yang paling penting dari kelompok seniman London yang tertarik dengan budaya popular Amerika. Karya kolase Hamilton yang berjudul Just What Is It That Makes Today’s Home So Different, So Appealing?, dianggap banyak berisi unsur-unsur Pop Art yang muncul kemudian di Amerika Serikat. Kolase ini mengandung unsur-unsur seperti label dagang, logo produk, dan bagian yang ditonjolkan dalam buku komik. Bahkan kata pop muncul dalam karya ini. Sedangkan Pameran pertama Lukisan Hamilton ditunjukan di Galeri Hanover, London, pada tahun 1955. Just What Is It That Makes Today’s Home So Different, So Appealing?, diproduksi untuk pamerannya yang bernama “This is Tomorrow”.

Andy Warhol (1925-1987)
Lahir: 6 Agustus 1928
Meninggal: 22 Februari 1987
Andy Warhol merupakan seniman Pop yang paling terkenal. Ia menggunakan budaya populer dan dunia periklanan sebagai sumber tema karyanya. Karya-karyanya mengeksplorasi hubungan antara ekspresi seni, budaya selebriti dan iklan yang berkembang pada tahun 1960-an. Gambar objek-objek yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dibuat menjadi seni rupa yang penting.
Seni Warhol mencakup berbagai bentuk media, termasuk gambar tangan, lukisan, seni grafis, fotografi, sablon, patung, film, dan musik. Dia juga seorang pelopor dalam seni yang dihasilkan komputer menggunakan komputer Amiga yang diperkenalkan pada tahun 1984, dua tahun sebelum kematiannya. Karya-karyanya nya tampak impersonal (tidak mempribadi).

Roy Lichtenstein (1923-1997)
Lahir: 27 Oktober 1923
Meninggal: 29 September 1997
Roy Lichtenstein merupakan seniman Pop Amerika. Selama tahun 1960, bersama dengan Andy Warhol, Jasper Johns, dan James Rosenquist antara lain, ia menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan seni baru. Karyanya didefinisikan premis dasar seni pop melalui parodi. Roy Lichtenstein mendasarkan karyanya pada buku komik. Karyanya sangat dipengaruhi oleh iklan populer dan gaya buku komik. Dia menggambarkan pop art sebagai “not ‘American’ painting but actually industrial painting”. Lukisannya dipamerkan di Leo Castelli Gallery di New York. Lichtenstein mengambil frame gambar yang kecil dengan pola titik-titik warnanya, kemudian membesarkannya menjadi gambar yang monumental.

Tom Wesselman (1931-2004)
Lahir: 23 Februari 1931
Meninggal: 17 Desember 2004
Tom Wesselman seorang senimanAmerikayang terkait dengangerakan seniPopyang bekerjadalam lukisan, kolase, dan patung. Atau dapat disebut dia seniman yang berkarya dalam gaya Pop Art yang dingin. Salah satu karyanya yang terkenal berupa karya serial yang disebut Wesselmann sebagai The Great American Nude. Dalam karya ini figur-figur wanita telanjang tanpa wajah digambarkan dalam bentuk datar dan impersonal.

George Segal (1924-2000)
Lahir: 26 November 1924
Meninggal: 9 Juni 2000
George Segal adalah seorang pelukis Amerika dan pematung terkait dengan gerakan Pop Art. Ia tidak menggunakan teknik yang impersonal, ia menampilkan bentuk Pop Art yang mempribadi (personalized). Karyanya berupa patung manusia yang dicetak dengan model hidup dari bahan plaster dengan permukaan yang kasar, yang dipajang dalam lingkungan yang nyata. Awalnya patung tersebut hanya berupa patung putih dingin, lalu kelamaan ia melukis patung tersebut dengan menggunakan warna monokrom cerah.

Marisol Escobar (1930)
Lahir: 22 Mei 1930
Marisol Escobar adalah seniman asal Venezuela yang menciptkan karya mixed-media, yang menggabungkan patung, lukisan, dan benda bekas (found object) dalam lingkungan Pop yang berpusat pada figur manusia. Itu dalam dekade berikutnya tahun 1960-an yang Marisol mulai dipengaruhi oleh pop artis seperti Andy Warhol dan Roy Lichtenstein. Dia bahkan muncul dalam dua film oleh Andy Warhol, “The Kiss” dan “13 Most Beautiful Girls”.  Marisol mengkonstruksi figur-figur abstrak seperti dalan gaya Kubisme.

Ciri khas Pop Art
F penggabungan foto serta permainan warna yang berani,
F kadang disertai penggunaan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan si pembuatnya.
F menggunakan teks berukuran besar dengan stroke yang tebal
F memiliki ciri khas yang unik
F teknik dan tema dari budaya popular
F warna primer, komplementer, yang mencolok
F teknik sablon/saring
F garis luar jelas dan ukuran teks besar serta warna yang high contrast

kutip :dari berbagai sumber 


read more
1 komentar

PUISI SANG PECANDU NARKOBA

Sang Pecandu
karma, jatuhkan pada dosa yang tereja
tangan tangan keadilan menghukum perilaku durjana
aku sang penikmat kepulan asap jelaga
serbuk narkotika haram dunia
atas luka luka jarum pintu ilusi mimpi asa
padaku stempel di kening itu ada
pecandu napza

letupan pengab sudut sudut relung gelap jiwa
menghamba pada ‘Tuhan’ serbuk cairan nista
hingga jernih pikir sirna dilahap setan setan suara
hunjam lekat isi rasio kepala
menusuk suci hati sisakan puing substansi rasa
renggut jiwa sukma yang terlupa

nasibku kian tercekat
oleh semu nikmat aroma pil serbuk mudarat
terkapar pesona rayuan setan penghamba jahat
satu demi satu sel tubuhku sekarat
berkeping keping dicumbu ruh ruh jahat

apa yang layak perbuat?
saat dunia tak lagi ramah bersahabat
pada kami berlabel manusia tak bermartabat
terbeli oleh adiksi narkoba laknat
jelmakan hidup kelam hitam pekat
hingga cibiran runcing berkelebat setiap saat
meski pintu tlah terbuka taubat

aku ingin pulih!
aku bukan sampah!
aku manusia!
aku punya cita cita!
aku korban keji peradaban!
aku bukan penghuni penjara!

lalu, tebusan apa yang pantas kugadaikan
hingga keterasingan ini menyingkir dari hadapan
masa lalu hitam telah kuhancurkan
memori kelam tlah aku hapuskan
bersama segenggam manis mulia harapan
percayakan waktu untuk niat pembuktian
tidakkah aku berkesempatan?

kutip: http://sosbud.kompasiana.com/
read more
0 komentar

CERITA PENCANDU NARKOBA

Hal yang patut disadari bahwa narkoba itu penyakit. Penyakit yang merusak tubuh. Pertanyaannya, kamu mau investasi penyakit dalam tubuhmu atau tidak? Kamu mau memelihara penyakit dalam tubuhmu atau tidak? (Gibon)
Menjadi seorang pecandu narkoba tentu bukanlah cita-cita. Meski di sebagian benak generasi muda menjadi lifestyle ‘kebanggaan’ sebagai pemakai narkoba, namun etika dan moral di masyarakat khususnya keluarga, pemakai narkoba adalah aib. Aib yang harus dihindari dan dijauhi. Saking malu karena dimengerti sebagai aib, bahkan menyembunyikan bila ada anggota keluarga yang terlanjur menjadi pecandunya. Tanpa disadari, bahwa hal itu semakin membahayakan jiwa pecandunya. Pemahaman yang kabur tentang betapa berbahayanya ‘barang-barang bermerek narkoba’ itu, terkadang tak sanggup mengalahkan ‘gengsi’ dan harga diri keluarga di mata masyarakat.
Banyak faktor orang terseret ke dalam rayuan narkoba. Awal pemakai narkoba bukanlah kecelakaan, namun telah diketahui akan bahaya maupun dilarangnya barang tersebut. Namun rasa ingin tahu, penasaran, ingin mencoba, gaya hidup, dan lain sebagainya mengalhkan akal sehat. Akal sehat yang akan menjadi tidak sehat dengan digerogotinya oleh zat-zat jahat yang dikandung di dalamnya.
Seperti halnya Gibon, demikian nama panggilan akrabnya. Dia adalah mantan seorang pecandu narkoba yang sempat ‘bersahabat’ dengan narkoba selama puluhan tahun. Sekian lama jatuh bangun menjalani kehidupan kelam seorang pecandu. Hingga semangat perubahan meneranginya untuk mengubah gaya hidup suram menjadi gaya hidup sehat seperti umumnya. Tentunya tidak mudah dilakukannya, namun bertahap Gibon menemukan titik terang dari perjalanan suram masa lalunya yang hampir tak ada impian masa depan di dalam benaknya saat itu.
Penulis berkesempatan berbagi cerita dengannya di kantornya Kapeta Foundation, di kawasan Cinere, Jakarta Selatan tempat dia mengabdikan diri bekerja membantu para pasien pecandu narkoba, bulan lalu. Kapeta adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang narkoba, HIV AIDS, dan isu semacamnya.
Gibon bukanlah dari keluarga yang bermasalah. Bersama adik perempuannya ia mempunyai masa kecil indah dengan keluarganya. Perawakan yang terlihat adalah gagah, tegap. Raut wajahnya mengekspresikan optimisme saat bertutur kisah. Dilahirkan di Bukittinggi, pria yang belum genap berusia 30 tahun ini sanggup bangkit dari keterpurukan hidup akibat godaan narkoba, yang dulu dengan antusias digelutinya. Tiada hari tanpa narkoba, mungkin motto yang cocok untuknya, saat itu.
Masa kecilnya dilalui di Ibukota seiring orangtuanya yang pindah tempat tinggal. Seperti anak-anak kebanyakan, bangku sekolah dasar ditempuhnya. Hingga tamat. Lalu melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuhnya. Seiring pertumbuhan dan perkembangan jiwa remaja, hal-hal baru sangat menarik perhatiannya. 14 tahun. Angka yang tak bakal dilupakannya. Angka keramat saat dirinya terpenuhi rasa penasaran dan keingintahuan tentang sesuatu yang dianggap ‘keren’ namun keliru yang tak disadarinya, saat itu. Narkoba. Gibon mencoba barang jenis narkoba untuk pertama kalinya pemberian dari teman-teman sebayanya.
“Saya dikenalkan narkoba oleh teman, buat gaya-gayaan. Orang tua jauh-jauh sebelumnya pernah berpesan, memperingatkan, jangan coba-coba drugs. Namun pengambilan keputusan saya waktu itu tidak bagus. Obat-obatan gak kupakai, tapi yang lain saya pakai, yaitu minum dan heroin. Setiap hari menggunakan,” tuturnya tersenyum.
Tak cukup hanya itu, kian hari Gibon kecil semakin fasih dengan nama-nama narkoba yang dikonsumsinya. Dari narkoba jenis hisap dan pil menjadi ‘sahabat’ yang dicintainya selama sepuluh tahun! Rentang waktu yang bukan pendek. Di waktu-waktu itulah kesehariannya dilalui dengan ketergantungan pada barang haram itu. tentu saja secara sembunyi-sembunyi hal itu dilakukannya.
Entah berapa banyak uang saku, uang bayaran sekolah dipakainya untuk memenuhi kebutuhan itu. Hingga jenjang SMA tamat Gibon belum terlepas dari narkoba. Kebutuhan narkoba yang semakin meningkat mambawanya menjadi pengedar diantara kawan-kawannya. Tak pelak ruang dingin penjara pernah diinapinya. Maklum saat itu para pecandu narkoba mendapatkan sangsi pidana belum ada payung hukum untuk rehabilitasi, seperti tertuang dalam Undang-Undang No. 35 yang terbit pada 2009.
Tak pelak kebiasaan pecandu narkobanya terkuak di pihak terdekatnya, keluarga. Orangtuanya mengetahui kebiasaan Gibon saat dirinya telah ketergantungan dengan narkoba.
“Awalnya yang tahu keluarga dekat. Lama-lama lingkungan pada tahu. Banyak teman yang ketemu menanyakan kondisi. Terkadang saya masih gak percaya diri. Saya merasa dia merendahkan saya. Padahal mungkin dia mau mau memotivasi saya. Sifat ketergantungan itu nampaknya membuat distorsi antara mana benar mana tidak. Otak udah terganggu oleh zat-zat itu,” katanya.
Beruntung meski dikecewakan anaknya, orangtuanya segera mengambil langkah membawa Gibon ke rehabilitasi. Tak mudah tentu saja.Gibon menolaknya. Berkali-kali pula ia keluar masuk rehabilitasi. Kambuh dan kumat-kumat lagi.
“Awalnya gak mau direhab. Tidak ada kesadaran untuk rehab namun orangtua memaksa, akhirnya pertama dibawa untuk rehabilitasi, ada penyangkalan dalam diri saya bahwa saya tuh gak bermasalah,’ namun seiring waktu saya merasa itu benar. Saya sakit,” katanya.
Menjalani rehabilitasi sangat tak mudah baginya. Gibon ‘jatuh bangun’. Keluar masuk rehab. Beberapa kali menjalani ‘treatment’. Perawatan kurang baik akhirnya kambuh lagi. Begitu terus terjadi berulang-ulang. Saat kondisinya mulai membaik, kambuh lagi.  Peristiwa jatuh bangun itu menyadarkannya bahwa dia belum siap. Dari konseling dia mengetahui  bahwa narkoba adalah penyakit kronis yang perlu disembuhkan. Penyakit otak. Gibon menjadi terpikir tidak adanya kesadaran untuk rehab menjadi masalahnya. Dan jika tidak bergaya hidup sehat, tidak memelihara emosi,  maka kecenderungan pemakaian akan kembali ada. Hal-hal yang diberikan saat rehabilitasi tidak dia jalankan sepenuhnya.
“Ini penyakit sehingga niat saja tidak cukup. Sudah tau ini tidak bagus, saya sudah tahap adiksi, karena ini penyakit kronis sewaktu waktu bisa mendorong, kalau saya tidak bisa mengatasi dorongan-dorongan itu, maka akan kambuh,” tuturnya.
Sekian lama Gibon menjalani rehabilitasi. Niat kesembuhan kian hari kian membesar, setelah jatuh bangun saat treatmen. Dia berkemauan untuk pulih. Pemahaman dan kesadaran bahwa narkoba adalah penyakit yang tak layak dikonsumsi menguatkannya untuk pulih. Bertahap ia harus lalui dengan keras melawan keinginan yang ditolaknya akibat sifat adiksi/ kjetergantungan pada narkoba yang sudah diidapnya.
“Saya tidak mau pakai, tapi di tingkat adiksi itu ada tahap-tahapnya. Satu kali pakai saja akan mendorong penyakit itu kambuh. Seperti penyakit diabetes oleh dokter tidak boleh makan gula, jika makan gula berlebihan yaa kambuh,” katanya.
Hingga perawatan direhabilitasi dijalani dengan sungguh-sungguh. Dia berpikir, mungkin dirinya bukan termasuk orang yang langsung bisa melangkah dengan mulus, tapi mesti banyak belajar. Lebih baik dirinya mendalami adiksi narkoba dengan benar, yakni dengan belajar menjadi konselor, membantu orang lain, membantu diri sendiri, mengingatkan pada dirinya sendiri. Dia menyadari jangka waktu pemakai narkoba cukup lama. Dia ingin mengubah itu semua. Menjadi konselor menjadi jalan keputusannya untuk bangkit.
“Itu keputusan yang komprehensif bagi saya pribadi. Satu sisi saya membantu diri saya sendiri, juga membantu orang lain, saya membantu diri saya dengan training-training supaya mempunyai  dasar yang jelas dan benar soal seluk beluk narkoba, bukan hanya dari pengalaman saja,” katanya.
Dia bersyukur akhirnya kepulihan itu mulai dirasakannya. Dia menyadari peran keluarga terutama dari orangtuanya sangat besar. Dukungan dan motivasi yang diberikan mereka menjadi salah satu ‘spirit’ yang membangkitkannya untuk bergaya hidup sehat. Dukungan keluarga yang sangat dibutuhkannya.
“Orangtua saya memberi motivasi yang luar biasa, meski saat ini mereka juga masih agak khawatir kalau saya terjerumus kembali. Terkadang kalau saya pulang telat, mereka masih was was dan cemas. Tapi saya berniat untuk dapat bertanggungjawab pada diri saya pribadi untuk benar-benar lepas dari jeratan penyakit narkoba itu,” tuturnya.
Ketidaktahuan, keingintahuan, pengalaman, rehabilitasi telah dilalui Gibon. Saat ini dia menjadi bagian dari Yayasan Kapeta. Kesehariannya dipenuhi dengan beragam kegiatan dengan teman-teman yang bernasib sama sepertinya dulu. Terjerumus narkoba dan ingin pulih dari pengaruh penyakit jahat itu. Mulai pagi hingga sore hari dia berkecimpung melayani para klien di yayasannya. Sementara di hari lain rutinitas yang dijalaninya dengan normal, bergaul dengan teman, berbagi cerita, refresing, mendengarkan musik, jalan ke mall dan kegiatan lainnya.  Salah satu hal yang ingin diraih dan diwujudkan karena menjadi impiannya adalah menjadi konselor bersertifikasi internasional.
“Ada 9 kurikulum untuk mendapatkannya, saat ini saya baru menyelesaikan kurikulum 3. Dengan sertifikasi ini saya ingin menjadi konselor di tingkat Asia Pacific,” pungkas dengan semangat.
Cita-cita dari niat yang baik, membantu orang lain dari sebuah catatan pengalaman pribadi yang tidak menyenangkan. Semoga saja dapat terkabulkan. Masa depan masih terpampang luas baginya dan orang-orang yang senasib sepertinya.
Narkoba dari Sisi Medis
Kisah Gibon diatas menjelaskan soal narkoba keterkaitan dengan penyakit. Narkoba adalah penyakit kronis yang membuat otak terganggu. Lalu penyakit semacam apa narkoba itu?
Saat penulis hadir dalam acara diskusi BNN dan PWI Pusat tema “Peran Media dalam Mendukung Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba melalui Program Rehabilitasi,” pada Kamis, 27 Maret 2014 silam di Kantor PWI Pusat Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, Brigjen Polisi dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM selaku Direktur Penguatan Rehabilitasi Komponen Swasta dari Deputi Perlindungan BNN (Badan narkotika Nasional) memberikan penjelasannya soal narkoba adalah penyakit.
Menurutnya secara medis sifat adiksi/ ketergantungan narkoba, menyebabkan gangguan pada otak yang menimbulkan perubahan perilaku, pikiran dan perasaan. Efek ketergantungan ini sangat berbahaya, bisa menjadi senjata biologis pemusnah massal. Narkoba disebut penyakit kemampuan narkoba untuk mempengaruhi sistem kesehatan di dalam tubuh manusia. Dalam hal ini mengonsumsi narkoba dapat menyebabkan adiksi. Adiksi inilah yang menyebabkan gangguan pada otak dan menimbulkan perubahan perilaku, pikiran dan perasaan. Efeknya jelas menyebabkan disorientasi waktu dan ruang, juga mispersepsi serta misinterpretasi (paranoid, ilusi dan halusinasi).
1399701684262419334
Sumber bahan presentasi dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM saat diskusi di Kantor PWI. (ganendra)
Wajar saja, dilihat dari permukaan ciri pecandu narkoba diantaranya berjalan sempoyongan, bicara pelo, selalu terlihat mengantuk, mengabaikan kebersihan diri, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, malas untuk belajar, tak disiplin, sering bengong / linglung, menyendiri dan lain sebagainya.
Dampak psikologis muncul dalam ekspresi pecandu cenderung mudah emosi yang tidak terkendali, suka berbohong, sangat menurun rasa tanggung jawab, tak peduli dengan nilai / norma yang ada bahkan cenderung melakukan tindak pidana seperti kekerasan, pencurian dan mengganggu ketertiban umum, menarik diri dari pergaulan di sekitarnya sehingga hubungan dengan keluarga, guru, teman serta lingkungan menjadi terganggu dan lain-lain.
Dampak tersebut dimungkinkan karena sifat narkoba sendiri yang sedemikian itu. Menurut dr. Budyo sifat narkoba itu terdiri dari stimulant, hallusinogen dan depressan. Penjelasan detailnya adalah sebagai berikut. Narkoba sebagai Stimulant seperti yang terkandung dalam narkoba jenis Kafein, Nikotin, Amfetamin, Kokain, Shabu. Hallusinogen ditimbulkan oleh pemakaian LSD, Jamur Ajaib, Meskalin, Datura/ Kecubung. Sedangkan sifat Depressan dipicu oleh Analgesik, Alkhohol, Benzodiazepin, Pethidine, Heroin, Morfin, Metadon dan lain-lain.
13997017791314193536
Sumber bahan presentasi dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM saat diskusi di Kantor PWI. (ganendra)
Dampak terhadap kesehatan dari masing-masing jenis narkoba sangat beragam. Yang jelas-jenis narkoba  itu sama-sama mampu merusak jaringan otak secara permanen. Gejala awal berupa motivasi rendah dan susah dikendalikan, depresi dan paranoid, gangguan persepsi dan cara berfikir, mengganggu keseimbangan tubuh, sulit berkonsentrasi serta membuta gerakan lambat. Beberapa efek itu seperti yang dirasakan oleh kisah Gibon di atas.
Benar-benar dampak dari narkoba yang bisa berujung pada kematian dengan diserangnya bagian vital di otak kita. Narkoba berefek gangguan pada otak bahkan bisa menyebabkan kerusakan permanen. Penanganan yang tepat akan berpeluang untuk memulihkan para penderitanya. Hal yang menjadi kunci utama adalah terapi dan rehabilitasi untuk memulihkan pengguna dari penyakit/ adiksi yang dideritanya itu.
Jelas harus dipahami adalah pecandu merupakan seorang pasien yang sedang menderita penyakit. Harus disembuhkan dengan cara perawatan terapi dan rehabilitasi. Jika tidak nyawa menjadi taruhannya. Butuh dukungan untuk para pecandu narkoba agar dapat pulih. Saat mereka tidak mampu mengambil keputusan yang tepat, karena tergganggunya kinerja otak, maka lingkunganlah yang bisa membantunya. Seperti halnya Gibon yang dibawa oleh orangtuanya ke rehabilitasi. Meski dirinya tidak merasakan bahwa dia sedang sakit. Peran keluarga menjadi sangat vital. Tak usah malu dan gengsi lalu menutupi apabila anggota keluarga kita menjadi pecandu narkoba. Menutupi bukan solusi. Solusinya adalah pecandu harus dirawat direhabilitasi sesuai dengan tingkat adiksinya dan memperoleh penanganan medis yang tepat.
BNN telah menetapkan misi rehabilitasi bersama instansi Pemerintah dan komponen masyarakat terkait lainnya, menggelar rehabilitasi penyalahguna atau pecandu narkoba dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Ditekankan melaporkan anggota masyarakat ataupun anggota keluarga yang menjadi pengguna narkoba. Kebijakan Wajib Lapor telah tertuang dalam pasal 55 Undang-Undang No. 35 tahun 2009 yang menetapkan setiap orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur atau pemakai narkoba yang masih kategori anak-anak wajib melaporkan Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang ditunjuk oleh pemerintah, seperti Puskesmas, Rumah Sakit ataupun BNN. Jika tidak melaporkan, maka akan terkena sanksi hukuman penjara selama 6 bulan!
Kewajiban melapor ini menjadi penting untuk para pecandu narkoba. Melaporkan mereka berarti memenuhi hak-hak pecandu untuk direhabilitasi dan dipulihkan dari penyakitnya. Mari selamatkan masa depan Gibon-Gibon yang lain sebelum terlambat. Berikan makna yang berarti  pada tahun 2014 ini sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Menyelamatkan generasi bangsa dari ganasnya ‘penyakit’ narkoba agar terwujudkan Indonesia Bebas Narkoba di masa mendatang.
Gibon-Gibon lain masih mempunyai tekad dan harapan yang tersembunyi dan memerlukan kepedulian serta motivasi. Jangan kucilkan mereka, jangan singkirkan mereka, dan jangan menganggap sampah mereka. Beri kepedulian dengan memberikan ruang persahabatan untuk membantunya melihat  masa depan yang menjadi haknya. Masa depan yang jangan sampai dirusak oleh penyakit bernama narkoba.
Berikut satu Puisi untuk sahabat yang sedang bergelut lepas dari jeratan narkoba, dan mencari cahaya masa depannya. Puisi ini sudah ditayangkan di Kompasiana medio Maret 2014.

***
Salam Anti Narkoba. Indonesia Bergegas!!

kutip : http://sosbud.kompasiana.com/
read more
0 komentar

PANTUN TENTANG NARKOBA

Melihat gajah besar badannya
Mendorong pohon bercabang-cabang
Jangan berani sentuh narkoba
Karena narkoba sangat dilarang

Ayo pergi ke Danau Toba
Maksud hati melihat-lihat
Jauhkan dirimu dari narkoba
Agar kita selalu dibawa sehat

Sebelum tidur menggosok gigi
Untuk menjaga kesehatan mulut
Narkoba jangan dikonsumsi
Karena sama saja menantang maut

Ada kucing berwajah lucu
Ikan dibawa menuju kandangnya
Jauhkan narkoba dari dirimu
Karena narkoba datangkan petaka

sumber : http://iamcs09.blogspot.com/

read more
0 komentar

Tips Cara Menghindari Narkoba


1. Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, karena narkoba mempunyai sifat ketergantungan, kecuali perintah dokter/alasan medis.
2. Kuatkan iman, mantapkan pribadi dan hati, pakailah pemikiran dan pertimbangan lebih banyak dari pada emosi.
3. Jangan menghindar dari masalah, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada orang tua, keluarga atau guru bk.
4. Pilihlah pergaulan yang aman dan sehat.
5. Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri atau masyarakat, ikutilah klub olah raga, organisasi di sekolah (OSISI, PASKIB, PMR dll)ataupun di masyarakat (REMAS,KARANG TARUNA). kembangkan hobi bersama teman dan keluarga.
6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah sosok yang diteladani masyarakat
8. Berusahalah saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
9. Buatlah rumah dan sekolah menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat “betah” tinggal bersama “sahabat”.
10. Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan dan searching tentang narkoba yang dapat merugikan kita dan masyarakat
read more
0 komentar

BARU TAU

Manusia bisa tetap hidup dengan 1 ginjal, 80% usus, 75% hati, 1 paru, bahkan tanpa lambung dan limpa.

Selain stres, mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan membuat kulit kepala kering dan memicu rambut beruban.

Di Inggris Anda akan didenda jika ngupil sambil mengemudikan mobil di jalan raya.

Makan Timun rebus dapat membantu kurangi bau mulut saat puasa, karena Timun dpt mendinginkan perut dan mencegah naiknya asam lambung.

Robert Frost adalah pemegang rekor dunia untuk penahan napas terlama, yaitu selama 13 menit 42,5 detik tahun 1959.

Mencabut bulu hidung, bisa memicu penyakit radang otak. Jika bulu hidung Anda panjang, cukup hanya digunting

Sering usil atau mengganggu adalah salah satu jenis PDKT yang dilakukan pria jika suka dengan seorang wanita

Liburan bisa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, mendorong untuk mencoba hal baru dan meningkatkan kreativitas

ika kaca jam tangan Anda berembun di dalam, salah satu cara mengatasinya adalah merendam jam tangan dalam beras, dan ambil esok hari.

Dalam waktu 3 hari setelah Anda meninggal, enzim yang biasanya mencerna makan malam akan mulai 'memakan' tubuh Anda.

Indonesia adalah Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi

Jk kmu mrasa mau pingsan, segera remas benda apa sj yg ad di dekat kmu, u/ mlenturkn otot shg bs menaikkn tekanan darah & sirkulasi ke otak

Rata-rata anak berusia 4 tahun tertawa sekitar 300 kali sehari Sedangkan orang dewasa cuma 4 kali sehari

sumber : https://twitter.com/Ridwan_mels
read more
0 komentar

CARDING

Pengertian: 
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang 
diperolehsecara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. 
Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Carding 
dulunya digunakan untuk membeli obat – obat dari luar tetapi sekarang di gunkan untuk membeli 
barang barang elektronik dsb. Peningkatan anggota carding terus berkembang. 

Tools yang sering di gunakan oleh para carder 
      Dork
      SQL Poizen
      Havij
      VPN









ž
read more
0 komentar

NARKOBA

Narkoba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebotol heroin yang merupakan salah satu narkoba yang paling dikenal.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya olehKementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotikapsikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.[butuh rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pengertian

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
  • Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
  • Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
  • Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.

Penyebaran

Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.[butuh rujukan] Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan[butuh rujukan], namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.[butuh rujukan] Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.

Kelompok Berdasarkan Efek

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
  • Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD.
  • Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
  • Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
  • Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
  • Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.

Jenis

  • Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
  • Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

Pemanfaatan

Ganja

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

Kokain

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Narkotika

Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca(kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:
  • Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu
  • Codein atau Kodein
  • Methadone (MTD)
  • LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
  • PC
  • mescalin
  • barbiturat
  • Demerol atau Petidin atau Pethidina
  • Dektropropoksiven
  • Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)

Psikotropika

Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:
Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.

Zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contohnya antara lain:

Sumber : http://id.wikipedia.org/
read more