PUISI SANG PECANDU NARKOBA

Sang Pecandu
karma, jatuhkan pada dosa yang tereja
tangan tangan keadilan menghukum perilaku durjana
aku sang penikmat kepulan asap jelaga
serbuk narkotika haram dunia
atas luka luka jarum pintu ilusi mimpi asa
padaku stempel di kening itu ada
pecandu napza

letupan pengab sudut sudut relung gelap jiwa
menghamba pada ‘Tuhan’ serbuk cairan nista
hingga jernih pikir sirna dilahap setan setan suara
hunjam lekat isi rasio kepala
menusuk suci hati sisakan puing substansi rasa
renggut jiwa sukma yang terlupa

nasibku kian tercekat
oleh semu nikmat aroma pil serbuk mudarat
terkapar pesona rayuan setan penghamba jahat
satu demi satu sel tubuhku sekarat
berkeping keping dicumbu ruh ruh jahat

apa yang layak perbuat?
saat dunia tak lagi ramah bersahabat
pada kami berlabel manusia tak bermartabat
terbeli oleh adiksi narkoba laknat
jelmakan hidup kelam hitam pekat
hingga cibiran runcing berkelebat setiap saat
meski pintu tlah terbuka taubat

aku ingin pulih!
aku bukan sampah!
aku manusia!
aku punya cita cita!
aku korban keji peradaban!
aku bukan penghuni penjara!

lalu, tebusan apa yang pantas kugadaikan
hingga keterasingan ini menyingkir dari hadapan
masa lalu hitam telah kuhancurkan
memori kelam tlah aku hapuskan
bersama segenggam manis mulia harapan
percayakan waktu untuk niat pembuktian
tidakkah aku berkesempatan?

kutip: http://sosbud.kompasiana.com/

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Siapa pencipta puisi sang pecandu itu?

Posting Komentar